Globalisasi dan modernisasi adalah dua hal yang tidak dapat kita tolak dan hindari. Dengan adanya globalisasi dan modernisasi kita dimudahkan dengan banyaknya gadget-gadget yang ada dan dapat mempermudah kita melakukan berbagai macam hal termasuk juga bermain. Namun dampak negatif dari globalisasi dan modernisasi adalah hilangnya berbagai macam hal yang berbau tradisional. Tak terkecuali mainan-mainan tradisional, anak-anak jaman sekarang lebih memilih bermain playstation, smartphone dan berbagai macam gadget lainnya. Karena hal itu sekarang kita jarang menemukan anak-anak disekitar lingkungan kita memainkan mainan-mainan tradisional. Berikut ini mainan-mainan tradiosional yang terancam punah karena arus globalisasi dan modernisasi:
1. Pletokan Bambu (Tulup)
Pletokan bambu atau kalau di daerah saya biasa disebut dengan tulup merupakan permainan tradisional yang berbentuk mirip senapan yang terbuat dari bambu. Mainan ini menggunakan kertas atau daun yang dibasahi menggunakan air terlebih dahulu sehingga dapat digunakan sebagai peluru. Keasyikan dari mainan ini adalah ketika bunyi yang dikeluarkan dari mainan ini sangat keras dan ketika bermain bersama teman-teman kita merasa seperti sedang berada di medan pertempuran. Namun sejak permainan fps seperti PB, COD, Battlefield dan sebagainya menyerang, mainan tradisional ini akhirnya ditinggalkan.
2. Meriam Bambu
Meriam bambu adalah mainan yang terbuat dari bambu yang sudah tua dan tebal sehingga tahan terhadap ledakan. Sekilas meriam bambu ini terlihat seperti meriam maupun mortar karena cara kerja mainan ini juga mirip dengan meriam dan juga mortar. Biasanya anak-anak memainkan mainan ini ketika akan menjelang berbuka puasa atau biasa disebut dengan ngabuburit. Namun karena tergerus oleh jaman permainan ini pun akhirnya juga ditinggalkan.
3. Othok-othok
Othok-othok merupakan mainan tradisionl dari bambu yang dimainkan dengan cara didorong ataupun diputar sehingga tercipta bunyi "thok-othok". Sebenarnya mainan ini memiliki manfaat yang bagus untuk tumbuh kembang anak, karena dimainkan dengan cara didorong sehingga membuat anak lebih banyak bergerak sehingga menyehatkan bagi tubuh anak. Namun, sekarang mainan ini sudah sangat jarang ditemukan.
4. Egrang
Egrang adalah mainan yang terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh ketika melangkah menggunakan egrang. Didaerah-daerah di Indonesia egrang memiliki banyak nama. Manfaat dari bermain egrang yaitu dapat meningkatkan konsentrasi dan keseimbangan tubuh. Namun sayangnya saat ini egrang sudah mulai ditinggalkan, tapi permainan egrang masih bisa kita temui di daerah pedesaan.
5. Kelereng
Kelereng adalah mainan berbentuk bola kecil yang terbuat dari kaca ataupun marmer yang dimainkan dengan cara dislentik. Kelereng biasanya dimainkan oleh anak laki-laki di tanah lapang yang lumayan lebar. Bermain kelereng dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan akurasi. Namun sayangnya sudah jarang kita temukan anak-anak yang bermain kelereng.
6. Layang-layang
Layang-layang adalah mainan dengan bentuk beragam yang biasanya terbuat dari bambu dan benang maupun senar yang dimainkan dengan cara diterbangkan. Hal yang paling asik ketika bermain layang-layang adalah ketika layang-layang yang kita mainkan diadu dengan layang-layang milik orang lain. Kesenangannya tidak berhenti sampai disitu, ketika salah satu layangan kalah maka akan ada banyak orang yang berebut dan memburu layangan yang kalah tersebut. Bermain layang-layang dapat meningkatkan kreatifitas anak dan menyehatkan bagi tubuh karena kita harus berlari ketika mengejar layangan yang putus. Namun karena ketersediaan lahan yang kurang dan semakin banyak tiang listrik dan kabel-kabel listrik membuat anak-anak tidak bisa memainkan mainan ini.
Manakah mainan faforit kalian sewaktu kecil? Apakah mainan-mainan tersebut masih ada disekitar kalian? Pasti sudah sangat jarang kalian temui bukan? Ayo kita lestarikan mainan-mainan tradisional kita agar tidak punah dengan menyebarkan artikel ini. Apakah kalian mau salah satu kenangan indah masa kecil kalian hilang begitu saja?
1. Pletokan Bambu (Tulup)
Pletokan bambu atau kalau di daerah saya biasa disebut dengan tulup merupakan permainan tradisional yang berbentuk mirip senapan yang terbuat dari bambu. Mainan ini menggunakan kertas atau daun yang dibasahi menggunakan air terlebih dahulu sehingga dapat digunakan sebagai peluru. Keasyikan dari mainan ini adalah ketika bunyi yang dikeluarkan dari mainan ini sangat keras dan ketika bermain bersama teman-teman kita merasa seperti sedang berada di medan pertempuran. Namun sejak permainan fps seperti PB, COD, Battlefield dan sebagainya menyerang, mainan tradisional ini akhirnya ditinggalkan.
2. Meriam Bambu
Meriam bambu adalah mainan yang terbuat dari bambu yang sudah tua dan tebal sehingga tahan terhadap ledakan. Sekilas meriam bambu ini terlihat seperti meriam maupun mortar karena cara kerja mainan ini juga mirip dengan meriam dan juga mortar. Biasanya anak-anak memainkan mainan ini ketika akan menjelang berbuka puasa atau biasa disebut dengan ngabuburit. Namun karena tergerus oleh jaman permainan ini pun akhirnya juga ditinggalkan.
3. Othok-othok
Othok-othok merupakan mainan tradisionl dari bambu yang dimainkan dengan cara didorong ataupun diputar sehingga tercipta bunyi "thok-othok". Sebenarnya mainan ini memiliki manfaat yang bagus untuk tumbuh kembang anak, karena dimainkan dengan cara didorong sehingga membuat anak lebih banyak bergerak sehingga menyehatkan bagi tubuh anak. Namun, sekarang mainan ini sudah sangat jarang ditemukan.
4. Egrang
Egrang adalah mainan yang terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh ketika melangkah menggunakan egrang. Didaerah-daerah di Indonesia egrang memiliki banyak nama. Manfaat dari bermain egrang yaitu dapat meningkatkan konsentrasi dan keseimbangan tubuh. Namun sayangnya saat ini egrang sudah mulai ditinggalkan, tapi permainan egrang masih bisa kita temui di daerah pedesaan.
5. Kelereng
Kelereng adalah mainan berbentuk bola kecil yang terbuat dari kaca ataupun marmer yang dimainkan dengan cara dislentik. Kelereng biasanya dimainkan oleh anak laki-laki di tanah lapang yang lumayan lebar. Bermain kelereng dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan akurasi. Namun sayangnya sudah jarang kita temukan anak-anak yang bermain kelereng.
6. Layang-layang
Layang-layang adalah mainan dengan bentuk beragam yang biasanya terbuat dari bambu dan benang maupun senar yang dimainkan dengan cara diterbangkan. Hal yang paling asik ketika bermain layang-layang adalah ketika layang-layang yang kita mainkan diadu dengan layang-layang milik orang lain. Kesenangannya tidak berhenti sampai disitu, ketika salah satu layangan kalah maka akan ada banyak orang yang berebut dan memburu layangan yang kalah tersebut. Bermain layang-layang dapat meningkatkan kreatifitas anak dan menyehatkan bagi tubuh karena kita harus berlari ketika mengejar layangan yang putus. Namun karena ketersediaan lahan yang kurang dan semakin banyak tiang listrik dan kabel-kabel listrik membuat anak-anak tidak bisa memainkan mainan ini.
Manakah mainan faforit kalian sewaktu kecil? Apakah mainan-mainan tersebut masih ada disekitar kalian? Pasti sudah sangat jarang kalian temui bukan? Ayo kita lestarikan mainan-mainan tradisional kita agar tidak punah dengan menyebarkan artikel ini. Apakah kalian mau salah satu kenangan indah masa kecil kalian hilang begitu saja?
Mainan-mainan Tradisional Yang Terancam Punah
4/
5
Oleh
Unknown