Menurut penelitian manusia biasa hanya menggunakan kemampuan otaknya sebesar kurang lebih 10% dari seluruh kemampuan otak yang dimiliki. Namun baru-baru ini para peneliti dari Universitas Harvard tengah meneliti kemampuan otak dari para biksu yang tinggal di pegunungan Himalaya. Walaupun para biksu dari pegunungan Himalaya tidak pernah mengatakan bahwa mereka memiliki kekuatan super seperti superhero, namun para ilmuwan Harvard percaya bahwa biksu di Himalaya memiliki suatu kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa pada umumnya.
Seperti yang diberitakan AnonHQ, Profesor Herbert Benson dan timnya dari Harvard School of Medicine mencoba menitili kehidupan para biksu yang ada di pegunungan Himalaya. Mereka pergi kesebuah biara terpencil di pegunungan Himalaya ditahun 1980 untuk menemukan, menggali, dan mendokomentasikan cara para biksu tersebut memanipulasi tubuh mereka seperti menaikan suhu jari-jari mereka hingga 17 derajat dan menurunkan kemampuan metabolisme tubuh mereka sebesar 64% menggunakan teknik yoga yang disebut 'g Tum-mo'.
Para peneliti juga mencatat bahwa para biksu bisa mengeringkan pakaian yang basah dan dingin dengan menggunakan suhu tubuh mereka. Selain itu para peneliti juga mendokumentasikan bagaimana para biksu tersebut menghabiskan malam ketika musim dingin ketika suhu udara mencapai 0 derajat Fahrenheit (-17 derajat Celcius) degan duduk diatas sebuah batu setinggi 15.000 kaki di pegunungan Himalaya dengan hanya mengenakan kain wol dan selendang. Penemuan ini merupakan hal yang luar biasa yang diperoleh oleh tim peneliti dari Harvard. Hasil yang dimiliki oleh para peneliti tersebut diperoleh dengan mengamati para biksu yang bermeditasi setiap hari, latihan dan dipadu dengan siraman rohani.
"Disebuah biara di utara India, biksu Tibet berpakaian tipis duduk diam disebuah ruangan dimana suhunya sangat dingin hingga 40 derajat Fahrenheit. Dengan menggunakan teknik yoga bernama 'g Tum-mo', mereka memasuki keadaan meditasi yang mendalam. Sedangkan biksu lainnya direndam didalam air bersuhu 49 derajat Fahrenheit." ujar Benson.
Sedangkan penelitian lain yang dilakukan ditahun 2008 yang dilakukan oleh ahli saraf Richard J. Davidson melakukan peelitian mengenai Biksu Tibet di University of Wisconsin-Madison untuk mencari tahu bagaimana meditasi bisa membuat otak para biksu bisa menjadi seperti manusia super. Dia menyatakan bahwa "Dengan bermeditasi hingga puluhan ribu jam, hal tersebut dapat meningkatkan secara dramatis neuroplastisitas dan telah merubah struktur dan fungsi otak mereka."
Seperti yang diberitakan AnonHQ, Profesor Herbert Benson dan timnya dari Harvard School of Medicine mencoba menitili kehidupan para biksu yang ada di pegunungan Himalaya. Mereka pergi kesebuah biara terpencil di pegunungan Himalaya ditahun 1980 untuk menemukan, menggali, dan mendokomentasikan cara para biksu tersebut memanipulasi tubuh mereka seperti menaikan suhu jari-jari mereka hingga 17 derajat dan menurunkan kemampuan metabolisme tubuh mereka sebesar 64% menggunakan teknik yoga yang disebut 'g Tum-mo'.
Para peneliti juga mencatat bahwa para biksu bisa mengeringkan pakaian yang basah dan dingin dengan menggunakan suhu tubuh mereka. Selain itu para peneliti juga mendokumentasikan bagaimana para biksu tersebut menghabiskan malam ketika musim dingin ketika suhu udara mencapai 0 derajat Fahrenheit (-17 derajat Celcius) degan duduk diatas sebuah batu setinggi 15.000 kaki di pegunungan Himalaya dengan hanya mengenakan kain wol dan selendang. Penemuan ini merupakan hal yang luar biasa yang diperoleh oleh tim peneliti dari Harvard. Hasil yang dimiliki oleh para peneliti tersebut diperoleh dengan mengamati para biksu yang bermeditasi setiap hari, latihan dan dipadu dengan siraman rohani.
"Disebuah biara di utara India, biksu Tibet berpakaian tipis duduk diam disebuah ruangan dimana suhunya sangat dingin hingga 40 derajat Fahrenheit. Dengan menggunakan teknik yoga bernama 'g Tum-mo', mereka memasuki keadaan meditasi yang mendalam. Sedangkan biksu lainnya direndam didalam air bersuhu 49 derajat Fahrenheit." ujar Benson.
Sedangkan penelitian lain yang dilakukan ditahun 2008 yang dilakukan oleh ahli saraf Richard J. Davidson melakukan peelitian mengenai Biksu Tibet di University of Wisconsin-Madison untuk mencari tahu bagaimana meditasi bisa membuat otak para biksu bisa menjadi seperti manusia super. Dia menyatakan bahwa "Dengan bermeditasi hingga puluhan ribu jam, hal tersebut dapat meningkatkan secara dramatis neuroplastisitas dan telah merubah struktur dan fungsi otak mereka."
Kesaktian Biksu Himalaya Membuat Para Peneliti Harvard Tercengang
4/
5
Oleh
Unknown